Pendakian Gunung Tertinggi di Jawa Tengah
Gunung slamet 3428 MDPL
Jalur pendakian via Bambangan di Purbalingga
Halo traveler’s!! kali ini saya mau share perjalan saya selama mendaki gunung slamet via bambangan yang bisa dibilang gunung yang cukup ekstrim dan tertinggi di Jawa Tengah.
Okee kita mulai yaa…
Awal Keberangkatan
Kamis, 6 Juni 2019
Saya bersama 4 orang teman saya berangkat menggunakan kereta dari Stasiun Tasikmalaya sekitar pukul 5 sore dan sampai di Stasiun Purwokerto sekitar pukul 9 malam dan tujuan selanjutnya adalah purbalingga. Karena kami akan mendaki gunung menggunakan jalur via bambangan purbalingga, dan untuk sampai dipurbalingga membutuhkan waktu tempuh sekitar 2 jam-an dikarenakan waktu sudah sangat malam maka kami memutuskan untuk mencarter mobil pribadi karena di stasiun sudah banyak calo carter mobil yang menawari kami menuju basecamp bambangan Purbalingga karena melihat carrier yang kami bawa merekapun langsung mengerti tujuan kami untuk mendaki gunung slamet.
Harga untuk carter mobil Purwokerto-Purbalingga mobil adalah Rp. 300.000.- tetapi kami nego menjadi Rp. 250.000.-
Foto saat di Stasiun Tasikmalaya Foto keseruan kita pada saat dikereta
Jalur pendakian
Jalur pendakian gunung slamet itu sendiri memiliki banyak jalur yaitu ada jalur Bambangan di Purbalingga, jalur Baturaden di Purwokerto, ada jalur Guci yang ada di Tegal, jalur Kaliwadas di Brebes, dan juga jalur Dipajaya yang masuk Kabupaten Pemalang.
Dan kami mengambil jalur via Bambangan di Purwokerto. Dan dibawah ini peta jalur pendakian slamet via Bambangan yang kami dari dapat dari basecamp bambangan.
Foto Simaksi dan Peta jalur pendakiaan slamet via bambangan
Selama kami dibasecamp Bambangan kami langsung mengisi berkas administrasi yang disediakan oleh pihak pengelola lalu membayar simaksi pendakian gunung slamet dan pihak dari pengelola menahan KTP kami dan untuk mengambil lagi KTP tersebut dengan ditebus oleh sampah nanti pada saat turun dari gunung, tujuannya adalah agar kita tidak meninggalkan sampah diatas gunung dan membawa turun sampah tersebut ke basecamp karena pihak pengelola sudah menyediakan TPA untuk para pendaki selama mendaki gunung tersebut.
Pendakian dimulai
Jumat, 7 Juni 2019
Sekitar pukul 07.30 pagi kami sarapan diwarung depan basecamp harga untuk sepiring nasi sekitaran Rp 15.000,- lumayan murahlah yaa untuk kantong remaja hehe. Setelah selesai makan kami kembali ke basecamp untuk membawa barang bawaan kami dan pendakian dimulai sekitar pukul 09.00 pagi.
Foto bersama dulu sebelum memulai pendakian haha
Untuk pendakian via bambangan itu sendiri totalnya ada 9 pos yaitu :
● Basecamp - Pos 1: sekitar 3 jam-an
● Pos 1 Pondok gembirung – Pos 2 : 2,5 jam-an
● Pos 2 Pondok Walang – Pos 3 : 2 jam
● Pos 3 Pondok Cemara – Pos 4 : 1 jam
● Pos 4 Samaranthu – Pos 5 : 45 menit
● Pos 5 Samyang Rangkah – Pos 6 : 30 menit
● Pos 6 Samyang Ketebonan – Pos 7 : 20 menit
● Pos 7 Samyang Kendit – Pos 8 : 15 menit
● Pos 8 Samyang Jampang – Pos 9 : 30 menit
● Pos 9 Pelawangan – Puncak : 1 jam
Diatas merupakan estimasi tempuh selama kami mendaki tetapi tidak ada patokan pastinya ya.. dikarenakan kami mendaki dengan santai dan banyak istirahatnya dan disetiap pos ada warung yang menyediakan mie instan, kopi, susu hangat, gorengan dadakan, yang membuat kami banyak berhenti dan singgah diwarung tersebut hehe.
Oh yaa setiap orang akan memiliki estimasi waktunya masing-masing yaa tetapi tidak akan jauh beda dengan estimasi waktu kita.
Kami memulai pendakian dari basecamp pukul 9 pagi dan sampai di Pos 3 Pondok Cemara pukul 5 sore berhubung waktu sebentar lagi malam kami memutuskan untuk istirahat di pos 3 dan mendirikan tenda disana. Sesampai di pos 3 teman saya yang lelaki memasang tenda dan saya masak dikarena perut sudah kosong.
Foto di pos 1 ada yang landai istirahat dulu haha
Foto saat menuju Pos 2
Foto diwarung yang ada di Pos 2
Saat kami mendirikan tenda di Pos 3 untuk istirahat dimalam harinya kami membuat api unggun kecil dikarenakan semakin malam suhu semakin. Disaat kami duduk didepan api unggun dengan secangkir kopi, ada orang yang mendirikan tenda didekat kami merekpun ikut gabung bersama kami menikmati hangatnya api unggun kalau bahasa sundanya siduru bareng haha.
Disaat jam sudah menunjukan pukul 10 malam saya bersama teman wanita saya bergegas masuk kedalam tenda untuk beristirahat tidur. Lalu pukul 3 pagi teman saya yang lelaki yang mendirikan tenda sebelah saya membangunkan saya dan teman saya yang wanita untuk melakukan summit kami pun siap-siap dan sarapan dulu agar stamina terisi dan tidak terjadi apa-apa saat melakukan pendakian kepuncak.
Foto diambil sekitar jam 5 pagi Foto bersama saat berada dipos terakhir
Singkat cerita kami pun sampai di pos 9 plawangan yaitu pos terakhir sebelum menuju puncak slamet. Puncak dari gunung slamet itu sendiri lumayan ekstrim karena tekstur puncaknya itu sendiri berbatu dan berpasir yang lumayan sulit untuk melangkah.
Karena tekstur sebelum puncak yaitu cenderung tanah terkadang ada juga banyak batunya. Berbeda dengan puncak yang mayoritas batu dan pasir.
Pemandangan rerumputan hijau di pos 9 Plawangan
Kami pun sampai di Puncak Gunung Slamet yaitu puncak tertinggi diJawa Tengah pada hari Sabtu sekitaran jam 8 pagi.
Foto diatas diambil pada saat ditengah-tengah trek menuju puncak, terlihat dari foto betapa manusia terlihat kecil dari kejauhan itu menunjukan bahwa menuju puncak masing sangat jauh dan butuh perjuangan yang ekstra dikarena treknya yang lumayan ekstrim terjal berbatu ditambah pasir hehehe.
Puncak Slamet 3428 MDPL
Sabtu, 8 Juni 2019
Alhamdulillah pada hari Sabtu, 8 juni 2019 saya telah sampai di puncak Gunung Slamet bersama 4 orang teman saya lainnya yang sam-sama berangkat dari Tasikmalaya dan sampai juga dipuncak gunung bersama-sama dengan selamat hehe. Dan dihari sabtu pula kami turun dari gunung dan sampai dengan selamat di basecamp bambangan pada jam 9 malam.
Dikarenakan sampai dibasecamp pada jam 9 malam dan tidak memungkinkan untuk pulang langsung ketasik kamipun memutuskan untuk tidur di basecamp dan hari besoknya Minggu, 9 juni 2019 pulang ke tasik.
Diatas adalah foto saya bersama teman saya, oh ya! Diatas juga ada foto boneka sapi karena di juga teman saya karena saya selalu bawa boneka sapi itu disetiap perjalanan saya hehehe. ☺
Sekian cerita pendakian saya digunung slamet semoga dapat menjadi inspirasi perjalanan kalian bersama sahabat-sahabat kalian hihi.
keren kakaknya 😁 semanagat terusss dan sukses selalu 👌😊
BalasHapus